KKP Berantas Kejahatan Transnasional di Kawasan Laut Timor dan Arafura

Berita180 Dilihat

JAKARTA – Untuk memberantas kejahatan transnasional di kawasan perbatasan Laut Timor dan Arafura.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Badan Keamanan Laut (Bakamla) bersama Australia Border Force (ABF) memulai patroli bersama Operation GANNET-7.

Kegiatan ini merupakan implementasi dari Indonesia – Australia Fisheries Surveillance Forum (IAFSF) dalam upaya kerja sama memberantas kejahatan transnasional di kawasan tersebut.

“Sebelum adanya Operation GANNET, KKP dan Pemerintah Australia telah menjalin kerja sama melalui patroli terkoordinasi selama kurang lebih 20 tahun lamanya dalam upaya memberantas IUU fishing. Hal ini merupakan komitmen bersama yang akan terus dilanjutkan melalui Operation GANNET setiap tahunnya,” kata Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Laksamana Muda TNI Dr. Adin Nurawaluddin, M.Han dalam keterangannya, Minggu (21/5/2023).

Adin menyebut, dalam pelaksanaan Operasi GANNET ke 7, KKP melibatkan asset Kapal Pengawas Kelautan dan Perikanan Orca 01 dan Maritime Patrol Aircraft ATR 42-300. Adapun asset lainnya adalah KN Pulau Nipah milik Bakamla RI dan ADV Cape Naturaliste serta 1 Pesawat Udara Patroli dari ABF.

“Patroli bersama ini akan digelar selama 10 hari ke depan sejak tanggal 18 – 27 Mei 2023 di kawasan perbatasan kedua negara di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 573 – Laut Timor dan Arafura,” ujarnya.

Adin menegaskan, selain pemberantasan IUU fishing, target operasi ini juga akan meliputi kejahatan transnasional lainnya, contohnya seperti human traficking serta drug smugling di kawasan perbatasan kedua negara. ***

Komentar