JAKARTA – Alat musik tradisional Angklung berasal dari Jawa Barat yang dimainkan bocah-bocah memukau penonton diacara pembukaan jamuan diplomatik dalam rangka peluncuran konferensi pemuda Asia Timur-Amerika Latin untuk aksi iklim bertajuk FEALAC Youth Summit 2023: Contributions for Climate Actions.
Tentu saja dengan sambutan dari para Duta Besar dan diplomat negara-negara sahabat, pimpinan BUMN, dan perwakilan perusahaan mitra potensial membuat susana kian meriah.
Indonesia menginisiasi pelaksanaan FEALAC Youth Summit 2023: Contributions for Climate Actions yang akan diselenggarakan pada 9-13 Juli 2023 di Bandung, Jawa Barat, melibatkan para pemuda dari 36 negara anggota FEALAC.
FEALAC – Forum of East Asia and Latin America Cooperation sendiri adalah sebuah wadah kerja sama kawasan terbesar di dunia. Dimana mewakili lebih dari sepertiga penduduk dunia, Berdiri sejak tahun 1999 telah menjadi jembatan kerja sama berbagai bidang antara negara-negara di kawasan Asia Timur dan Amerika Latin.
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Umar Hadi menyampaikan, akan pentingnya Second Track Diplomacy sebagai bagian dari instrumen polugri Indonesia guna menggairahkan kembali FEALAC melalui people-to-people contact, sebagai alasan Kemlu menyelenggaraan FEALAC Youth Summit 2023.
Dengan latar belakang itulah, Kementerian Luar Negeri RI menggandeng Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemrov Jabar) yang dikenal inovatif dalam meluncurkan berbagai program penanganan masalah lingkungan hidup, untuk menjadikan Bandung sebagai tuan rumah FEALAC Youth Summit 2023.
“Nantinya, para pemuda perwakilan dari negara anggota FEALAC tidak sekedar berdiskusi, tetapi juga turun ke lapangan, meninjau secara langsung dan membahas berbagai problematika lingkungan beserta opsi solusinya, untuk dibawa pulang sebagai masukan untuk Pemerintah masing-masing”, lanjut Umar Hadi.
Sebagaimana diketahui, dampak perubahan iklim terutama dirasakan oleh mayoritas negara FEALAC yang merupakan negara berkembang beriklim tropis dan sub-tropis, dengan karakteristik unik sebagai negara kepulauan ataupun terkurung daratan (landlocked).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menilai, Bandung yang telah melahirkan banyak gerakan global, sebagai kota yang tepat untuk menjadi tuan rumah FEALAC Youth Summit 2023.
Ridwan Kamil mengundang para pemuda FEALAC untuk meninjau Sungai Citarum yang pada tahun 2017 sempat dijuluki sebagai salah satu sungai terkotor di dunia, namun saat ini telah berhasil dibenahi menjadi kawasan Konservasi Lahan Kritis, Pengendali Banjir, sekaligus Destinasi Ekowisata Unggulan, melalui “Proyek Citarum Harum”.
Atas keberhasilan itulah, Pemerintah Provinsi Jabar diundang berbicara di COP 26 di Skotlandia pada 2021 lalu.
Ridwan Kami pun bercerita tentang “Bank Sampah Bersinar”, program penukaran Sampah dengan Uang, yang lahir di Cimahi, Bandung dan telah berkembang sampai ke Toba dan Sorong.
“Bank Sampah Bersinar memiliki sistem pengumpulan sampah rumah tangga yang sangat efektif sehingga dapat menjadi contoh keberhasilan ekonomi sirkuler,” katanya. ****
Komentar