GAPURAKU.COM – Hari raya ketupat adalah hari raya makan ketupat yang sudah turun temurun dilakukan masyarakat di Jawa maupun di Lombok. Hari raya ketupat juga bernama lebaran kupat atau lebaran topat.
Lebaran ini dilakukan setelah enam hari Idul Fitri. Lebaran ketupat merupakan aksi budaya yang menjadi kekayaan Indonesia. Masyarakat merayakannya sebagai penutup suasana lebaran.
Lebaran ketupat tahun ini jatuh pada Sabtu, 29 April 2023. Ada beberapa daerah di Jawa dan juga di Lombok yang melakukan lebaran ketupat ini. Di Jawa di kenal dengan ‘Lebaran Kupat’ sedangkan di Lombok di kenal dengan, ‘Lebaran Topat’.
Dilansir dari NU Online, perayaan Lebaran Kupat merupakan warisan budaya yang diturunkan Wali Songo. Dimana makna ketupat adalah empat. Empat yang dimaksud adalah empat oenjuru mata angin yakni, Timur, Barat, Selatan dan Utara.
Selain arah mata angin juga ada empat unsur kehidupan yakni, Api, Udara, Air dan Tanah. Empat unsur kehidupan ini merupakan bagian dari tubuh manusia yang mengandung keempat unsur tersebut.
Selain itu empat simbol lainnya adalah bermakna empat mazhab, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali dan khulafaur rasyidin, yaitu Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Selain di Jawa perayaan Lebaran Topat di Lombok juga dirayakan masyarakat di sana. Pada tahun ini jatuh pada hari Sabtu 29 April 2023.
Lebaran Topat merupakan tradisi makan ketupat di Lombok. Tradisi Lebaran Topat telah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Lombok. Umumnya Lebaran Topat dilaksanakan tepat seminggu setelah Idul Fitri.
Masyarakat Sasak di Lombok biasanya merayakannya dengan pergi ke pantai atau makam leluhur bersama keluarga dengan membawa bekal ketupat dan lauk pauk untuk dimakan bersama-sama. Namun setelah itu dilanjutkan dengan acara “Perang Topat”.
Perang Topat adalah acara dimana setiap orang saling lempar topat. Keceriaan itu juga berlangsung pada pasangan muda-mudi yang kemudian berlanjut saling kenalan. Dan tak jarang hubungan berlanjut.
Dilansir dari antaranews.com, menurut Kepala Dispar Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi, di Mataram, kegiatan perayaan Lebaran Topat tahun ini akan dilaksanakan pada dua lokasi makam yang dikeramatkan warga dirayakan dengan berbagai kegiatan religi, mulai dari ziarah makam, zikir dan doa, selakaran, “ngurisan” (cukur rambut bayi), dan ditutup dengan makan bersama hidangan ketupat serta berbagai menu khas lokal yang menjadi ciri khas perayaan Lebaran Topat.
“Kegiatan juga akan dirangkaikan dengan berbagai atraksi budaya dari pagi sampai sore, sekaligus sebagai hiburan bagi warga yang datang merayakan Lebaran Topat di kawasan itu,” tandasnya.***
Komentar