SERGAI – GAPURAKU.COM – Seorang nelayan jaring udang saat hendak melaut, Kamis (27/4/2023) siang menemukan mayat Budi (16) warga Dusun 2 Dungun Desa Tebingtinggi Kecamatan Tanjung Beringin – Sergai.
Budi awalnya dinyatakan tenggelam dan hilang ketika mandi-mandi di sungai Bedagai sekitar 50 meter di depan Tambak PT Timur Jaya Dusun II Desa Tebing Tinggi Kecamatan Tanjung Beringin, (Rabu 26/4/2023) siang.
Korban merupakan pelajar SMA Negeri I Tanjung Beringin, saat itu lagi rekreasi bersama orangtua dan familinya di sungai yang tak jauh dari rumahnya.
Karena sungai lagi surut, korban saat itu bersama saudara-saudaranya berniat menyeberang hendak mencari Kepah. Entah bagaimana, tiba-tiba korban tak nampak lagi atau muncul ke permukaan air, padahal korban dari kecil sudah main di sungai dan mampu berenang.
Sontak, pasutri Mariman dan Komar selaku orangtua korban panik dan sibuk mencari. Kemudian hal ini diberitahukan kepada warga yang lain.
Ratusan warga dengan menaiki sampan dan alat penerangan, mencari korban Budi ke hulu dan ke hilir sungai, namun tidak ditemukan.
Setelah 24 jam hilang, barulah jenazah korban ditemukan oleh nelayan jaring udang yang akan pergi melaut. Padahal posisinya tak jauh dari tempat awal korban tenggelam.
Setelah diberitahukan kepada warga yang mencari selanjutnya korban dibawa ke rumah duka, untuk dikebumikan.

Persis dihari yang sama, beda waktu dan lokasi kejadian, Muhammad Robitho Tamimi (7) murid SD warga Dusun 4 Blok 10 Desa Silau Rakyat kecamatan Sei rampah, ditemukan keluarganya sudah tewas tenggelam di Kolam Renang Mestikau yang terletak di Dusun I Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin – Sergai, Rabu (26/4/2023).
Menurut Kapolsek Tanjung Beringin AKP Tobat Sihombing ketika dikonfirmasi melalui selular, Kamis (27/4/2023) sore membenarkan adanya dua kejadian warga yang tewas akibat tenggelam.
“Saat itu korban bersama ayahnya Abdul Ra’uf (47), ibunya dan keluarga yang lain sedang menghabiskan liburan lebaran dengan berenang. Saat sedang berenang di salah satu kolam dengan kedalaman sekitar satu meter, korban berada di dalam kolam dengan tangan memegang pinggiran kolam, dengan posisi mengapung, ” jelas Kapolsek.
Kemudian, lanjut Kapolsek, oleh keluarganya segera dilarikan ke rumah sakit Sultan Sulaiman di Desa Firdaus, tetapi oleh dokter dinyatakan kalau korban sudah meninggal dunia.
Hingga saat ini, lanjut Kapolsek belum mendapat informasi apa penyebab kematian korban.
“Tetapi kita sudah melakukan cek TKP dan membuat laporan, serta sudah berkordinasi dengan keluarga korban, ” tandas AKP T. Sihombing.
Menurut warga sekitar Kolam Renang Mestika, dalam kurun tiga tahun ini sudah ada dua korban yang meninggal dunia saat mandi di kolam tersebut.
Dan sehari-hari memang kolam renang tersebut cukup ramai, apalagi jika hari sekolah.
Pemilik kolam renang Mestika, menurut Informasi adalah seorang Babinsa di Koramil 11/TB marga Ritonga. (ebiet)
Komentar